Wednesday, February 29, 2012

DESAKAN TADI MALAM


Hari yang amat menguras waktu, pikiran, dan tenaga. Pagi ini ku mulai dengan sedikit peregangan anggota badan. Sudah lama tak berolah raga dan berkeringat puas. Selepas berberes, ku tempuh perjalanan menuju kampus dengan penuh semangat. Dengan penuh harapan kesuksesan untuk hari ini. Menegangkan tapi matahari pagi selalu mampu menghangatkan, terlebih lagi matahari yang selalu menjadi penghangat di hatiku. Sunny oh sunny (mulai deh melankolis).
Setiba di kampus, aku langsung memarkirkan motor yang sudah disediakan. Sebuah lapangan volley untuk sementara menjadi fasilitas parker, karena area parker sebenarnya sedang dalam proses pembangunan.  Karena tempat parker sementara tersebut lumayan jauh  dari kelas tempat kami belajar, banyak juga yang melanggar peraturan dengan seenaknya menyimpan motor di tempat yang di larang oleh petugas. Bahkan tak jarang motor-motor para pelanggar aturan itu kempes dengan kata lain sengaja dikempeskan oleh petugas. Sebenarnya tempat parkir sementara itu tak sejauh yang dibayangkan, namun karena sebagian warga kampus atau mungkin sebagian bangsa Indonesia ini terbiasa dengan hal yang praktis, maka sebagian mereka itu tak ingin sedikitpun menyisakan sedikit energy untuk sekedar berjalan beberapa menit agar sampai ke kelas atau ke tempat tujuan lain. Mereka lebih senang melanggar aturan yang telah dibuat bahkan dengan resiko yang tak tanggung-tanggung akibatnya, mereka harus menyeret motor mereka sampai ke bengkel untuk memompa ban yang kempes.  Heran ?
Kembali fokus pada semangat pagiku yang menggebu-gebu. Ada beberapa tugas yang masih menunggu. Di kelas masih kosong kecuali kursi-kursi yang masih beraturan rapi. Aku duduk di barisan kedua dari depan, di bagian agak ketengah. Segera ku buka laptop dan berencana untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lumayan menumpuk hari ini. Tugas yang seharusnya ku selesaikan sejak kemarin. Hanya saja kebiasaan buruk ini yang cukup sulit untuk dihilangkan. Mengerjakan sesuatu di saat hampir mendekati deadline atau bahasa yang sering dipakai mahasiswa adalah SKS (system kebut semalam).
Tugas pertama yang harus kuselesaikan hari ini adalah laporan penggunaan dana Karang Taruna. Laporan ini harus sudah dikumpulkan ke Dinas sosial Rabu besok, tepatnya hari terakhir bulan februari. Namun aku merasa mood untuk memaparkan beberapa hal mengenai laporan tersembut belum muncul, maka ku putuskan untuk memulai tugas kedua terlebih dahulu. Alhamdulillah ya, solsepatu, bukan karena mood  yang belum terasa, namun memang aku belum merasa waktnya tepat karena tugas kedua yaitu makalah Psikologi agama ini belum sampai deadline. Aku berusaha menyemangati diriku dengan membaca basmalah. Aku ingin membuka internet untuk menimbulkan ide dengan kata  lain mencari inspirasi dengan kata lainnya lagi mencari contekan untuk tugas-tugas yang masih menunggu. My gosh, ternyata wifi kampus belum aktif. Terpaksa menunggu agak siang.
Akhirnya, tanpa berusaha melawan rasa malas aku malah ngerumpi dengan beberapa orang teman yang baru datang. Hilang harapan untuk menyelesaikan tugas secepatnya. Otomatis waktu yang seharusnya sudah di atur jadi berantakan.
Karena itu, sampai sekarang aku masih belum bisa istirahat tenang seperti biasa. Sudah tau begitu, masih juga di selingi dengan menuliskan ini. Padahal masih ada satu tugas lagi yang terbengkalai. Jangan sampai tertunda lagi.
Syukurlah tadi sore selepas memberi les beberapa anak SD, tepatnya selepas waktu ashar aku sudah menyelesaikan tugas pertama yaitu laporan penggunaan dana Karang Taruna. Malamnya aku meminta bantuan petugas khusus yang dikontrak untuk membina kepengurusan pemuda untuk mengoreksi dan menambahkan laporan yang kubuat itu. Cukup lama menunggu, mengobrol dan memeriksa (hihi.. apa tuh). Sayang, akan lebih indah kalau siang, karena aku pasti ketemu dengan matahari (dalam arti kiasan, hanya penulis yang tau).
Pukul delapan kurang lebih, laporan itu selesai dan langsung kuserahkan kepada kepala desa untuk ditandatangani. Satu lagi tanda tangan yang aku butuhkan yaitu dari ketua Ketua Karang Taruna. Saat itu juga aku langsung mengantar si Putri yang menemaniku yang juga serumah dengan ketua, mereka bersepupu. Aku senang, satu tugas telah berhasil aku kerjakan dalam waktu singkat. Menarik napas lega. Tinggal satu target lagi untuk hari ini. Jangan menuruti kemalasan!!!! Hwaiting. . . 

No comments:

Post a Comment