Hari yang
amat menguras waktu, pikiran, dan tenaga. Pagi ini ku mulai dengan sedikit
peregangan anggota badan. Sudah lama tak berolah raga dan berkeringat puas.
Selepas berberes, ku tempuh perjalanan menuju kampus dengan penuh semangat.
Dengan penuh harapan kesuksesan untuk hari ini. Menegangkan tapi matahari pagi
selalu mampu menghangatkan, terlebih lagi matahari yang selalu menjadi
penghangat di hatiku. Sunny oh sunny (mulai deh melankolis).
Setiba di
kampus, aku langsung memarkirkan motor yang sudah disediakan. Sebuah lapangan
volley untuk sementara menjadi fasilitas parker, karena area parker sebenarnya
sedang dalam proses pembangunan. Karena
tempat parker sementara tersebut lumayan jauh
dari kelas tempat kami belajar, banyak juga yang melanggar peraturan
dengan seenaknya menyimpan motor di tempat yang di larang oleh petugas. Bahkan
tak jarang motor-motor para pelanggar aturan itu kempes dengan kata lain
sengaja dikempeskan oleh petugas. Sebenarnya tempat parkir sementara itu tak
sejauh yang dibayangkan, namun karena sebagian warga kampus atau mungkin
sebagian bangsa Indonesia ini terbiasa dengan hal yang praktis, maka sebagian
mereka itu tak ingin sedikitpun menyisakan sedikit energy untuk sekedar
berjalan beberapa menit agar sampai ke kelas atau ke tempat tujuan lain. Mereka
lebih senang melanggar aturan yang telah dibuat bahkan dengan resiko yang tak
tanggung-tanggung akibatnya, mereka harus menyeret motor mereka sampai ke
bengkel untuk memompa ban yang kempes.
Heran ?
Kembali
fokus pada semangat pagiku yang menggebu-gebu. Ada beberapa tugas yang masih
menunggu. Di kelas masih kosong kecuali kursi-kursi yang masih beraturan rapi.
Aku duduk di barisan kedua dari depan, di bagian agak ketengah. Segera ku buka
laptop dan berencana untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lumayan menumpuk hari
ini. Tugas yang seharusnya ku selesaikan sejak kemarin. Hanya saja kebiasaan
buruk ini yang cukup sulit untuk dihilangkan. Mengerjakan sesuatu di saat
hampir mendekati deadline atau bahasa yang sering dipakai mahasiswa adalah SKS
(system kebut semalam).
Tugas
pertama yang harus kuselesaikan hari ini adalah laporan penggunaan dana Karang
Taruna. Laporan ini harus sudah dikumpulkan ke Dinas sosial Rabu besok,
tepatnya hari terakhir bulan februari. Namun aku merasa mood untuk memaparkan beberapa hal mengenai laporan tersembut
belum muncul, maka ku putuskan untuk memulai tugas kedua terlebih dahulu.
Alhamdulillah ya, solsepatu, bukan karena mood
yang belum terasa, namun memang aku
belum merasa waktnya tepat karena tugas kedua yaitu makalah Psikologi agama ini
belum sampai deadline. Aku berusaha menyemangati diriku dengan membaca
basmalah. Aku ingin membuka internet untuk menimbulkan ide dengan kata lain mencari inspirasi dengan kata lainnya
lagi mencari contekan untuk tugas-tugas yang masih menunggu. My gosh, ternyata
wifi kampus belum aktif. Terpaksa menunggu agak siang.
Akhirnya,
tanpa berusaha melawan rasa malas aku malah ngerumpi dengan beberapa orang
teman yang baru datang. Hilang harapan untuk menyelesaikan tugas secepatnya.
Otomatis waktu yang seharusnya sudah di atur jadi berantakan.
Karena itu,
sampai sekarang aku masih belum bisa istirahat tenang seperti biasa. Sudah tau
begitu, masih juga di selingi dengan menuliskan ini. Padahal masih ada satu
tugas lagi yang terbengkalai. Jangan sampai tertunda lagi.
Syukurlah
tadi sore selepas memberi les beberapa anak SD, tepatnya selepas waktu ashar
aku sudah menyelesaikan tugas pertama yaitu laporan penggunaan dana Karang
Taruna. Malamnya aku meminta bantuan petugas khusus yang dikontrak untuk
membina kepengurusan pemuda untuk mengoreksi dan menambahkan laporan yang
kubuat itu. Cukup lama menunggu, mengobrol dan memeriksa (hihi.. apa tuh).
Sayang, akan lebih indah kalau siang, karena aku pasti ketemu dengan matahari
(dalam arti kiasan, hanya penulis yang tau).
Pukul
delapan kurang lebih, laporan itu selesai dan langsung kuserahkan kepada kepala
desa untuk ditandatangani. Satu lagi tanda tangan yang aku butuhkan yaitu dari
ketua Ketua Karang Taruna. Saat itu juga aku langsung mengantar si Putri yang
menemaniku yang juga serumah dengan ketua, mereka bersepupu. Aku senang, satu
tugas telah berhasil aku kerjakan dalam waktu singkat. Menarik napas lega.
Tinggal satu target lagi untuk hari ini. Jangan menuruti kemalasan!!!! Hwaiting.
. .
No comments:
Post a Comment