Drama yang menguras kantongku itu lumayan banyak memberikan inspirasi kehidupan. Mulanya aku hanya mengobati kesal karena di omeli ibu gara-gara terlalu fasik menonton drama yang hadir setiap sore hari senin sampai jum’at itu sampai-sampai tidak peduli dengan sekitar. Ketika itu ibu memang tengah sibuk menyiapkan hidangan besar untuk acara perpisahan murid-muridnya. semua orang berpartisipasi dalam membuat makanan, sedangkan aku hanya sibuk menatap tivi dengan jarak hanya kurang lebih 40 CM dari mataku. Tak ku sangka ibu semarah itu, saking kesalnya ku dengar ibu mengatakan kata-kata pedas. Tapi aku tetap tak peduli. Aku malah semakin pura-pura tidak tahu. Sejujurnya, aku sendiri juga merasa tidak senang diperlakukan seperti itu, padahal ibu tau setiap jam setengah empat sore aku tak bisa dan tak mau diganggu. Dan sebelumnya aku juga sudah mengerjakan beberapa pekerjaan rumah dengan rapi.
Memang, sebagai anak aku sangat egois. Pada saat orangtua sibuk, aku tidak peduli dan lebih mementingkan drama favoritku. Tapi, meskipun aku sadar, bahwa aku sangat egois terhadap ibu, aku tetap tidak mau kalah. Untuk melayani rasa egoisku, aku membeli 8 keping DVD bajakan. Ah, tentu kalau pada saat perasaanku sedang enak, akan sangat merasa rugi membeli DVD yang filmnya bisa ku tonton di Tivi. Tapi, aku termasuk orang yang mudah labil ketika ada yang membuat hati tidak nyaman.
Segi positifnya, ibu tak akan melihatku lagi menonton di jam yang seharusnya aku melakukan sesuatu untuk membantu ibu mengurusi pekerjaan rumah. Aku memutuskan membeli DVD dan menontonnya jam 3 dini hari ketika orang lain tidak akan melihat.
Karena semua penghuni rumahku sibuk dengan aktifitas masing-masing, hanya pada sore harilah kami dapat merawat dan mengurusi hal-hal yang ada di dalam rumah. Salah satu tugas yang paling aku sukai dalam mengurus pekerjaan rumah adalah bersih-bersih. Aku sangat suka semua pekerjaan yang tujuannya adalah dalam hal kebersihan, baik itu menyapu, mencuci piring, dan sebagainya. Meskipun setiap hari, bahkan setiap jam, debu-debu jalanan tak pernah bosan menjadi tamu setia di rumah kami, namun aku juga tak pernah bosan mengusir tamu yang tak pernah ku undang itu. Dan yang paling membuatku kesal -meskipun hanya dalam hati adalah setelah pulang kuliah aku langsung menyelesaikan tugas pribadi dan tanpa istirahat aku juga langsung mengerjakan pekerjaan yang biasa ku lakukan sebagai penghuni rumah, tapi tetap saja aku disalahkan karena menonton di tengah orang lain bekerja.
Aku sadar, hal itu salah, tapi waktu itu aku dengan singkat berpikir, jika aku tak menonton pada jam itu, mungkin aku akan kehilangan banyak hal. Terutama kehilangan tabungan. Dan itu benar. Aku sudah kehilangan uang yang ku tabung untuk membeli DVD demi menonton drama itu. Padahal Aku harus berhemat. Sudahlah.
Segi positifnya lagi, drama itu juga banyak memberikan perubahan pemikiran. Great..!! Mereka banyak memberiku inspirasi. Serta, aku punya idola baru…. Lee ji hoon oppa… saranghaeyo.. !!
Di drama itu pemeran utamanya kurang chemistry, malah yang lebih kuat Chemistrynya adalah orang ketiga yang di mainkan oleh Lee ji hoon.
Cukup sekian, Sekarang aku masih ingin menontonnya, sekaligus aku ingin sedikit belajar bahasa hangul, kamsahamnida You Are My Destiny..!! Johahaeyo.. !! (Cha’i)
No comments:
Post a Comment